Nak, kau lihat yang
berwajah ndeso itu, yang kurus jelek itu, itu bapak presiden kita sekarang,
Bapak Jokowi. Sejak sepeninggal Soekarno, semua presiden harus dari militer yang
gagah perkasa atau keturunan darah biru. Baru dia yang mulai dari pinggir kali,
digusur sana sini, usaha sendiri sampai mandiri, dan nasib mengantarkan dia ke
istana. Bukan karena harta atau citra, tapi karena kerja.
Ibu tak mengharuskan kamu
jadi kaya, jadi gagah dan ganteng, tapi ibu mengharuskan kamu untuk jujur,
untuk sederhana, untuk berbahagia apa adanya. Ibu tidak mengharuskanmu jadi
sempurna Nak, tapi jadilah pejuang untuk semua manusia.
Menjadi orang baik itu
sangat berat Nak, banyak yang akan menentangmu, mencurigaimu, menfitnahmu, tapi
percayalah, kebaikanlah yang akan menang di akhirnya.Nak, kejarlah cita-citamu.
Presidenmu itu telah menunjukkan, bahwa siapapun bisa menjadi apapun yang
diinginkannya.
Tapi tujuan hidupmu jangan pula menjadi presiden atau konglomerat,
tujuan hidup adalah mengabdi, untuk kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk
semesta, masalah kamu nanti kaya atau jadi pejabat tinggi, itu hanyalah bonus
belaka, bukan inti sebenarnya.
Sekarang pergilah jauh. Jadilah anak panah jaman. Jadilah cahaya peradaban. Seberapapun berhasilnya engkau nanti, tetaplah rendah hati, senyum bersemi, dan berbakti.
* (Sumber: Pesan kiriman dari Dr. Sunu Prihantoro via WhatsApp)
Post a Comment for "Pesan Seorang Ibu Pasca Pilpres 2014"