Selembar Daun yang Menutupi Bumi



Yang tinggal di gunung merindukan pantai ..

Yang tinggal di pantai merindukan gunung ...

Di musim kemarau merindukan musim hujan ..

Di musim hujan merindukan musim kemarau ...

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang ..

Yang berambut pirang mengagumi yang hitam ...

Diam di rumah merindukan bepergian ..

Setelah bepergian merindukan rumah ..

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur

supaya punya time freedom…
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar gak pusing…

Waktu tenang mencari keramaian ..

Waktu ramai mencari ketenangan ...

Saat masih bujangan, pengin punya suami ganteng/istri cantik ..

Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengin yang biasa2 saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh ...

Punya anak satu mendambakan banyak anak ..

Punya banyak anak mendambakan satu anak saja ...

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah

hanya sebelum dimiliki ..
Namun setelah dimiliki tak indah lagi ..

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki ?

“Jadilah pribadi yang selalu bersyukur. ..

Bersyukurlah senantiasa dengan berkah yαng sudah kita miliki”.

“Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini? Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit ...

Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!”

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana ...


Bumi ini pun akan tampak buruk ...
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil ..

Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif. Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua ..

Syukuri apa yg ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa jiwa yg ikhlas.

* (Sumber: Pesan kiriman dari Dr. Sunu Prihantoro via WhatsApp)

Post a Comment for "Selembar Daun yang Menutupi Bumi"